Logo KPP Mining
COAL MINING SERVICE

Gemerlap Tapin Art Festival 2023, Pagelaran Budaya Warisan PT Kalimantan Prima Persada

Home/News/Gemerlap Tapin Art Festival 2023, Pagelaran Budaya Warisan PT Kalimantan Prima Persada

Mendengar kata warisan membuat kita ingat akan sesuatu yang diturunkan oleh seseorang untuk orang lain yang dirasa berhak menerimanya.
Tapin Art Festival merupakan warisan pagelaran budaya yang diinisiasi oleh PT Kalimantan Prima Persada (KPP Mining) yang melibatkan pemuda daerah Tapin, Kalimantan Selatan. Lahir dan tumbuh menjadi manfaat untuk sekitar, merupakan harapan dari KPP Mining untuk sebuah acara yang diramu dengan sepenuh hati, yang kini menjadi pagelaran terbesar di Kabupaten Tapin. 

Berawal dari lomba tari sekolah… 

Sebuah proses yang tidak mudah, menyulam sesuatu dari tidak ada menjadi ada namun bukan berarti tidak mungkin untuk dilakukan. Terselenggaranya Tapin Art Festival 2023 bermula dari Lomba Tari Daerah sederhana yang diadakan oleh KPP Mining untuk sekolah – sekolah di Kabupaten Tapin. Guncangan kemajuan zaman, sedikit demi sedikit mengikis nilai – nilai budaya yang dimiliki oleh negara kita tercinta. Tidak mau budaya tari di Tapin hilang dan punah, Tri Yuli Adriana yang pada saat itumenjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum pada tahun 2017, mencetuskan lomba tari sebagai salah satu sarana untuk melestarikan budaya Tapin. Lomba yang saat itu dinahkodai oleh Bangkit Pratama-CSR officer, bersama segelintir tim panitia dari KPP Mining berhasil terselenggara dan mendapat respon positif dari peserta.  

Berbekal pengalaman di tahun pertama, Lomba Tari Daerah di tahun kedua diadakan tidak hanya untuk siswa dan siswi sekolah namun juga terbuka bagi sanggar – sanggar tari. Tidak hanya itu, lomba tari di tahun kedua tidak hanya area Kabupaten tapin melainkan diperluas menjadi area Kalimantan Selatan. Yoga Pranata-CSR Officer KPP Mining, selaku Ketua Pelaksana Lomba Tari Daerah 2018 menyatakan bahwa berdasarkan saran dari pelaksanaan Lomba Tari Daerah, kita ingin menampung lebih banyak lagi bakat – bakat unggulan sehingga tidak terbatas pada siswa-siswi sekolah dan di area Tapin saja.  

Menaiki dua buah anak tangga sekaligus… 

Berjalan menaiki satu per satu anak tangga jelas memerlukan usaha untuk tetap seimbang. Lantas, bagaimana jika kita menaiki dua buah anak tangga sekaligus? Tentu menantang dan memiliki resiko yang lebih besar; berhasil atau jatuh. 

Hal inilah yang dilakukan KPP Mining dalam merevolusi Lomba Tari Daerah menjadi bentuk yang baru yaitu Tapin Art 2019. Ya, menaiki dua buah anak tangga sekaligus. Mengubah konsep yang semula hanya lomba tari saja menjadi suatu pagelaran budaya yang besar tentunya memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya yaitu membentuk tim yang bergerak searah demi tercapainya tujuan bersama. KPP Mining sadar, bahwa membentuk acara sebesar itu tentunya perlu sinergi dengan banyak pihak terutama pemuda daerah setempat. 

Mebangkitkan gairah pemuda daerah setempat untuk bersama – sama mewujudkan Tapin Art bukanlah perkara mudah. KPP Mining selaku tamu di tanah Tapin, dengan caranya, mencoba menggerakkan seluruh lini masyarakat untuk terlibat. Hal ini dilakukan agar menumbuhkan perasaan bahwa Tapin Art adalah milik masyarakat Tapin yang harus dengan sepenuh hati diperjuangkan, direngkuh dan dijaga. Novitasari Ratna Dewi-CSR Officer, dipercaya untuk menjadi ketua pelaksana tapin Art Festival 2019. 

“Tentunya nggak mudah karena menyamakan langkah dengan beragam kepala (pemikiran) yang berasal dari berbagai latar belakang itu juga jadi tantangan tersendiri, apalagi masih ada ego masing – masing yang belum bersatu” ungkap Novi. 

Melebarnya rangkaian acara yang semula hanya berupa lomba tari daerah menjadi suatu festival tentunya mendorong kebutuhan lainnya. Tidak
hanya melebar namun juga meluas. Lomba tari daerah yang semula diadakan hanya se- Kalimantan Selatan, di Tapin Art Festival 2019 diadakan untuk se Kalimantan. Hal ini mendorong adanya sinergi yang lebih luas dengan berbagai lapisan masyarakat tidak hanya di Tapin saja melainkan di Kalimantan Selatan, seperti pelaku UMKM, persewaan alat. Tidak ingin semangat ini berhenti sampai disini, KPP Mining membentuk Bilik Budaya, sebuah yayasan yang berisikan sekelompok pemuda – pemudi tapin untuk bisa melanjutkan mimpi besar KPP Mining yaitu melestarikan budaya sekaligus memberdayakan masyarakat. 

Menaiki dua buah anak tangga sekaligus adalah perkara keberanian. Berani terhadap berbagi risiko yang membuntuti setiap pilihan yang diambil. KPP Mining membuktikan bahwa meskipun diterpa angin kencang yang silih berganti dalam memijak anak tangga yang lebih tinggi, pada akhirnya perjalanan ini singgah pada tempat yang selalu diimpikan, yaitu keberhasilan. 

Anggung Budaya, Anjung Banua 

Tapin Art Festival 2023 berlangsung selama 5 hari mulai dari 05 – 09 Agustus 2023 di Ruang Terbuka Publik, Rantau. Rangkaian kegiatan yang ada yaitu Lomba Mural, Lomba Menggambar untuk Anak, Lomba Parade Tari Kalimantan untuk 2 kategori : Pelajar dan Umum, Lomba Fashion Carnaval, dan Pentas Pengisi Acara. Tidak hanya kegiatan perlombaan, di dalam acara ini juga terdapat booth UMKM dan tenant makanan yang dapat memuaskan mata dan perut para pengunjung. 

Anggung Budaya Anjung Banua menjadi tagline dari serangkaian kegiatan Tapin Art Festival 2023 dan yang akan mendatang. Kalimat ini diambil dari Bahasa Banjar yang berarti mengangkat budaya, menjunjung tanah Kalimantan. Tagline ini ingin menyebarkan semangat untuk mencintai budaya Kalimantan dengan mengangkat nilai – nilai kebudayaan dalam setiap rangkaian acara yang ada. Harapannya tagline ini dapat menjadi api penyemangat bagi penerus Tapin Art Festival untuk terus menghidupkan nilai kebudayaan Kalimantan dalam paket kegiatan yang istimewa. 

 Belum Raksasa tapi Bermakna Besar… 

Selepas cengkraman KPP Mining, Tapin Art Festival dijalankan sepenuhnya oleh Bilik Budaya secara mandiri. Boleh dikatakan, Tapin Art
Festival 2023 pada fase ini merupakan fase merintis. Membangun kepercayaan masyarakat dan stakeholder akan suatu hal baik yang dilakukan bukan
perkara mudah. Tetapi, bagi Imam Rinaldy - Ketua Pelaksana Tapin Art Festival 2023, tidak ada niat baik yang akan sia – sia, tidak ada aral yang tanpa
secercah harapan, tidak ada sulit yang tidak ada jalan keluarnya, semua pasti bisa dilalui, terlebih bersama tim yang solid. Segala kerja keras panitia membuahkan hasil, sebanyak lebih dari 134.000 pengunjung menghadiri kegiatan Tapin Art Festival 2023 yang berlangsung selama 5 hari itu. Besarnya animo masyarakat ini menunjukkan bahwa acara ini diterima dan dinantikan masyarakat.  

Bagi para pengunjung, acara ini merupakan sebuah pagelaran budaya yang selalu dinanti. Beberapa mengaku bahwa telah menonton Tapin Art Festival sejak tahun 2019 dan merasa sangat senang ketika 2023 kegiatan ini berlangsung kembali. Seperti air segar di Tengah gurun, kehadiran Tapin Art festival 2023 memberikan penghiburan bagi masyarakat yang semakin jarang menemukan pagelaran budayaseperti ini. Bahkan beberapa pengunjung rela menempuh jarak yang jauh demi melihat acara ini. Seperti Ibu Titin dan Ibu Lian, yang haru menempuh 10km dengan kendaraan roda dua demi melihat pagelaran budaya yang mereka rindukan. Mereka mengaku bahwa mereka menyukai nilai – nilai budaya yang diangkat dalam acara ini sehingga mereka rela jauh – jauh berkendara dan mengikuti seluruh rangkaian acara selama 5 hari karena benar – benar rindu dengan pertunjukan budaya. 

Suksesnya Tapin Art Festival 2023 ini turut mendorong omzet
penjualan para pelaku usaha di daerah Tapin. Tidak hanya para UMKM dan pengisi food
tenant saja, melainkan juga para pelaku usaha lain, seperti penginapan,
toko oleh – oleh, dsb. Tapin Art Festival bukan lagi sekadar lomba tari biasa,
namun menjadi lomba tari se-Kalimantan yang luar biasa membawa berkat. Semua
pihak sepakat, ke depan Tapin Art Festival harus menjadi acara rutin daerah.
Tidak terkecuali bagi Bupati Kabupaten Tapin, Drs. H. M. Arifin Arpan, yang
turut berbangga atas pagelaran budaya terbesar se-Tapin ini. 

“Saya berharap, Tapin Art Festival ini bisa terus
dilaksanakan tentunya dan menjadi acara yang semakin besar dengan dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu, mari bersama – sama kita sukseskan acaranya orang
Tapin ini’” ujar Arifin Arpan. 

Sebenarnya, tidak harus jadi raksasa supaya dikenal dan
dicintai, tapi menjadi terus bertumbuh dan bermakna adalah nilai tak terhingga
akan kehadiran sesuatu di muka bumi. Perlu adanya semangat yang terus menggerakkan
semua sisi roda untuk terus berputar, namanya semangat berkelanjutan. 

Semangat Berkelanjutan.. 

Apa yang ada hari ini biarlah menjadi hari ini, namun
bukankah lebih arif jika kita melakukan apa yang ada hari ini sekaligus
mempersiapkan jalan ke depan? 

KPP Mining tidak ingin Tapin Art Festival hanya terjadi di
2019 lalu hilang dan terlupakan. Melalui Bilik Budaya, KPP Mining berharap agar
ruh pelestarian budaya ini tidak hilang dan tergerus zaman. Untuk itu, sebagai
Pembina Bilik Budaya, KPP Mining akan selalu menghidupkan semangat mencintai
budaya daerah. Sesuai dengan nilai keberlanjutan yang dibawa dalam semangat ESG
(Environmental, Social and Government), KPP Mining dengan caranya, akan terus
mendukung para pemuda Tapin untuk berkreasi. 

Pemberdayaan manusia merupakan upaya yang akan terus
berlanjut sampai manusia – manusia itu mampu berjalan sendiri bukan lagi dengan
cara – cara yang itu – itu saja melainkan melakukan improvisasi untuk tetap
berjalan dengan caranya sendiri. Hal itulah yang dilakukan KPP Mining untuk
bisa terus memberdayakan pemuda – pemudi Tapin untuk terus mewujudkan cinta
budaya daerah dalam sebuah karya, yang kini kita kenal dengan Tapin Art
Festival. Semoga keberjalanan Tapin Art Festival, bisa menjadi ruang
kreativitas bagi pemuda – pemudi Tapin dan seniman se-Kalimantan, menjadi
sarana penanaman cinta budaya daerah bukan hanya bagi para pengunjung tapi juga
untuk Indonesia.  

Seperti apa masa depan memang selalu menjadi rahasia Ilahi,
namun mempersiapkan apa yang ada di depan mata adalah sebuah strategi. Maju
dengan semangat kerbelanjutan menuntun kita pada kebermanfaatan. Tidak lupa,
ambisi terus maju harus seimbang dengan adaptasi dan visi misi. 

 

Teruslah hidup dalam semangat Anggung Budaya, Anjung
Banua-Mengangkat budaya, menjunjung Kalimantan. Sebab menjadi berarti bukanlah karena
besar dan raksasa, melainkan menjadi manfaat untuk sekitar. Hiduplah dalam lingkaran
api itu yang dibakar dengan semangat keberlanjutan. (An) 

 

Link Foto
bisa diakses : https://drive.google.com/drive/folders/104bcY-Zs62PtC15BRt0f3Rr5u06NhNXj?usp=drive_link 

 

Check out our main service line